Pengertian agama islam dan ruang lingkup ajarannya
11.    Pengertian Agama Islam dan Ruang Lingkup Ajarannya 
 
1.1 Pengertian
 
·                 Etimologi
 
Berdasarkan
 ilmu bahasa (Etimologi) kata ”Islam” berasal dari bahasa Arab, yaitu 
kata salima yang berarti selamat, sentosa dan damai. Dari kata itu 
terbentuk kata aslama, yuslimu, islaman, yang berarti juga menyerahkan 
diri, tunduk, paruh, dan taat. Sedangkan muslim yaitu orang yang telah 
menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada 
Allah s.w.t
 
 
·              Terminilogo
 
Secara
 istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang 
ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul. 
Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam merupakan ajaran manusia mengenai 
berbagai segi dari kehidupan manusia. Islam merupakan ajaran yang 
lengkap , menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan 
seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan 
lingkungannya.
Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi 
Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. 
Dan nabi-nabi lainnya.
 
 
 
 
 
Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 132, Allah berfirman :
 
وَوَصَّىٰ
 بِہَآ إِبۡرَٲهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ 
ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
 
Artinya :
”Nabi
 Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi Ya’kub,
 Ibrahim berkata : Sesungguhnya Allah telah memilih agama Islam sebagai 
agamamu, sebab itu janganlah kamu meninggal melainkan dalam memeluk 
agama Islam”. (QS. Al-Baqarah, 2:132)
 
Nabi Isa juga membawa agama Islam, seperti dijelaskan dalam ayat yang berbunyi sebagai berikut :
 
 
فَلَمَّآ
 أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنۡہُمُ ٱلۡكُفۡرَ قَالَ مَنۡ أَنصَارِىٓ إِلَى 
ٱللَّهِۖ قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ ءَامَنَّا 
بِٱللَّهِ وَٱشۡهَدۡ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ
 
Artinya :
”Maka
 ketika Nabi Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata
 dia : Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan 
agama Allah (Islam)? Para Hawariyin (sahabat beriman kepada Allah, dan 
saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim” (QS. Ali Imran, 3:52).
Dengan
 demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada 
Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara 
berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu 
angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan 
petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan 
rahim Allah swt.
Agama-agama selain Islam umumnya diberi nama 
yang dihubungkan dengan manusia yang mendirikan atau yang menyampaikan 
agama itu atau dengan tempat lahir agama bersangkutan seperti agama 
Budha (Budhism), agama Kristen (Christianity), atau agama Yahudi 
(Judaism). Nama agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ini tidak 
dihubungkan dengan nama orang yang menyampaikan wahyu itu kepada manusia
 atau nama tempat agama itu mula-mula tumbuh dan berkembang. Pendidikan 
Agama Islam – Hal 2.
Oleh karena itu penamaan Muhamedanism untuk 
agama Islam dan Mohammedan untuk orang-orang Islam yang telah dilakukan 
berabad- abad oleh orang Barat, terutama oleh para orientalis adalah 
salah. Kesalahan ini disebabkan karena para penulis Barat menyamakan 
agama Islam dengan agama-agama lain, misalnya dengan Chrisianity yang 
diajarkan oleh Jesus Kristus atau Budhism yang diajarkan oleh Budha 
Gautama dan lain-lain.
Memahami ajaran Islam dengan 
sebaik-baiknya, merupakan komitmen umat Islam terhadap Islam. Komitmen 
tersebut intinya terdapat dalam QS. Al-Asr(103) yang berbunyi :
 
 
 وَٱلۡعَصۡرِ (١
إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَفِى خُسۡرٍ (٢
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ (٣
Artinya :
Demi masa. (1)
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (2) 
kecuali
 orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat 
menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya 
menetapi kesabaran. (3)
Berdasarkan
 dari surat Al-Asr di atas ada 5 (lima) komitmen atau kerikatan seorang 
muslim dan muslimat terhadap Islam. Komitmen tersebut adalah :
- Meyakini,      mengimani kebebaran agama Islam seyakin-yakinnya. 
 
- Mempelajari,      mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar. 
 
- Mengamalkan      ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. 
 
- Mendakwahkan,
      menyebarkan ajaran Islam secara bijaksana disertai argumentasi 
yang      meyakinkan dengan bahasa yang baik dan,
 
- Sabar      dalam berIslam, dalam meyakini mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan      agama Islam.
 
 
 
1.2 Karakteristik Agama Islam
 
 
Memahami
 karakteristik Islam sangat penting bagi setiap muslim, karena akan 
dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehen- sif. Beberapa 
karakteristik agama Islam, yakni antara lain :
 
- Rabbaniyah
      (Bersumber langsung dari Allah s.w.t) Islam merupakan manhaj 
Rabbani      (konsep Allah s.w.t), baik dari aspek akidah, ibadah, 
akhlak, syariat, dan      peraturannya semua bersumber dari Allah s.w.t 
 
- Insaniyah
      ’Alamiyah (humanisme yang bersifat universal) Islam merupakan 
petunjuk      bagi seluruh manusia, bukan hanya untuk suatu kaum atau 
golongan. Hukum      Islam bersifat universal, dan dapat diberlakukandi 
setiap bangsa dan      negara. 
 
- Syamil
      Mutakamil (Integral menyeluruh dan sempurna) Islam membicarakan 
seluruh      sisi kehidupan manusia, mulai dari yang masalah kecil 
sampai dengan      masalah yang besar. 
 
- Al-Basathah
      (elastis, fleksibel, mudah) Islam adalah agama fitrah bagi 
manusia, oleh      karena itu manusia niscaya akan mampu melaksanakan 
segala perintah-Nya      tanpa ada kesulitan, tetapi umumnya yang 
menjadikan sulit adalah manusia      itu sendiri.
 
- Al-’Adalah
      (keadilan) Islam datang untuk mewujudkan keadilan yang 
sebenar-benarnya,      untuk mewujudkan persaudaraan dan persamaan di 
tengah-tengah kehidupan      manusia, serta memelihara darah (jiwa), 
kehormatan, harta, dan akal      manusia.
 
- Keseimbangan
      (equilibrium, balans, moderat) Dalam ajaran Islam, terkandung 
ajaran yang      senantiasa menjaga keseimbangan antara kepentingan 
pribadi dan kepentingan      umum, antara kebutuhan material dan 
spiritua serta antara dunia dan      akhirat.
 
- Perpaduan
      antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas Ciri khas agama Islam 
yang      dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal yang bersifat prinsip
 (tidak      berubah oleh apapun) dan menerima perubahan sepanjang tidak
 menyimpang      dari batas syariat.
 
- Graduasi
      (berangsur-angsur/bertahap) Hukum atau ajaran-ajaran yang 
diberikan Allah      kepada manusia diturunkan secara berangsur-angsur 
sesuai dengan fitrah      manusia. Jadi tidak secara sekaligus atau 
radikal.
 
- Argumentatif
      Filosofis Ajaran Islam bersifat argumentatif, tidak bersifat 
doktriner.      Dengan demikian Al-Quran dalam menjelaskan setiap 
persoalan senantiasa      diiringi dengan bukti-bukti atau 
keterangan-keterangan yang argumentatif      dan dapat diterima dengan 
akal pikiran yang sehat (rasional religius).
 
 
 
1.3 Fungsi, Tujuan dan Cita-Cita Islam 
 
 
Terlaksananya
 tujuan hidup manusia merupakan perwujudan diberlakukan nya 
fungsi-fungsi Islam dalam kehidupan manusida dan masyarakat yang beriman
 dan bertakwa. Oleh karena itu untuk memahami fungsi-fungsi atau 
kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut ini penjelasannya :
 
- Islam
      Sebagai Agama Allah Fungsi Islam sebagai agama Allah dinyatakan 
dalam      predikatnya yaitu dienul haq (agama yang benar), dimana 
kehadiran dan      kebenaran agama Islam nyata sepanjang zaman. Islam 
juga dinyatakan sebagai      dinul khalis yang berarti kesucian dan 
kemurnian serta keaslian Islam      terjaga sepanjang masa. 
 
- Islam
      sebagai Panggilan Allah. Allah memanggil orang yang beriman dan 
bertakwa      kepada Islam dengan mengutus Rasul-Nya membawa Islam agar 
supaya      disampaikan dan diajarkan kepada manusia . Oleh karena itu 
para rasul dan      para pengikut nya yang setia hanya mengajak manusia 
kepada Islam.
 
- Islam
      sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah.Allah menjadikan Islam 
sebagai      ”rumah” yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan 
bertakwa agar      mereka hidup sebagai keluarga muslim. Dengan demikian
 Islam merupakan      wadah yang mempersatukan orang yang beriman dan 
bertakwa dalam      melaksanakan dan menegakkan agama Allah dalam 
kehidupan manusia dan      masyarakat.
 
- Islam
      Sebagai Jalan yang Lurus Orang yang beriman dan bertakwa yang 
memenuhi      panggilan Allah kepada Islam, tetap dalam Islam 
melaksanakan ajaran Islam,      karena mereka tahu dan mengerti bahwa 
Islam itu agama Allah. Merekalah      yang sedang berjalan pada jalan 
Allah yaitu sirathal Mustaqim(jalan yang      lurus). 
 
- Islam
      Sebagai Tali Allah Sebagai tali Allah, Islam merupakan pengikat 
yang      mempersa- tukan orang yang beriman dan bertakwa dalam 
melaksanakan dan      menegakkan agama Allah. 
 
- Islam
      Sebagai Sibgah Allah. Sibgah atau celupan yaitu zat pewarna yang  
    memberikan warna bagi sesuatu yang dicelupkan. Dengan Islam, Allah  
    bermaksud memberkan warna atau corak kepadapa manusia. Untuk 
mendapatkan      corak atau warna tersebut adalah dengan jihad, 
mengerahkan segala      kemampuan nya dalam melaksanakan agama Allah. 
Muslim yang tersibghah      adalah Allah tetapkan sebagai saksi atas 
manusia dan yang sadar akan      identitasnya serta tahu akan harga 
dirinya sebagai hamba Allah yang      beriman dan bertakwa.
 
- Islam
      Sebagai Bendera Allah. Islam sebagai bendera Allah di bumi. 
Bendera      tersebut mesti dikibarkan setinggi tingginya, sehingga 
tampak berkibar      menjulang tinggi di angkasa. Untuk mengibarkan atau
 menampakkan Islam,      Allah mengutus Rasul-Nya dengan Alquran dan 
Islam, sehingga dengan      demikian kekafiran dan kemusrikan akan dapat
 diatasi.
 
 
 
 
 
 
-  Klasifikasi Agama dan Agama Islam 
      
       
Menurut
 sumber ajaran suatu agama, agama-agama dapat dibagi menjadi (1) Agama 
wahyu (revealed religion) atau agama langit dan (2) Agama budaya 
(cultural religion /natural religion) yang disebut juga agama bumi atau 
agama alam. Agama wahyu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Agama
      wahyu dapat dipastikan kelahirannya. Pada waktu agama wahyu 
disampaikan      malaikat (Jibril) kepada manusia pilihan yang disebut 
utusan atau      Rasul-Nya, pada waktu itulah agama wahyu lahir. 
 
- Agama      tersebut disampaikan kepada manusia melalui Utusan atau Rasul Allah. 
 
- Memiliki      kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang diturunkan oleh Allah. 
 
- Ajaran      agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar, Maha      Mengetahui segala-galanya.
 
- Sistem
      hubungan manusia dengan Allah dalam Agama wahyu, ditentu kan 
sendiri oleh      Allah dengan penjelasan lebih lanjut oleh Rasul-Nya. 
 
- Konsep      ketuhanan agama wahyu adalah monoteisme murni sebagai- mana yang      disebutkan dalam ajaran agama langit itu. 
 
- Dasar-dasar      agama wahyu bersifat mutlak, berlaku bagi seluruh umat manusia. 
 
- Sistem      nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaras- kan dengan      ukuran dan hakikat kemanusiaan. 
 
- Agama      wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan kebenarannya      oleh ilmu pengetahuan(sains) modern. 
 
- Melalui
      agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan 
peringatan      kepada manusia dalam pembentukan insan kamil, yakni 
manusia yang sempurna,      manusia baik yang bersih dari noda dan dosa.
 
 
Sebagai
 contoh agama yang masuk ke dalam kelompok agama wahyu adalah : Islam, 
Yahudi dan Nasrani. Sedangkan kelompok agama budaya contohnya adalah 
Kong Hu Cu, Budha dan Hindhu. Islam sebagai agama wahyu, tentunya jika 
kesepuluh tolok ukur di atas diterapkan kepada agama Islam, hasilnya 
adalah sebagai berikut :
 
- Agama      Islam dilahirkan pada tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan      tanggal 6 Agustus 610 M. 
 
- Disampaikan      oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
 
- Meimiliki
      kitab suci Alquran yang memuat asli semua wahyu yang diterima oleh
      Rasul-Nyaselama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Mekah dan 
kemudian      di Madinah.
 
- Ajaran      Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar dan Maha      Mengetahui segala sesuatu. 
 
- Sistem
      hubungan manusia dengan Allah disebutkan dalam Alquran, dijelaskan
 dan      dicontohkan pelaksanaannya oleh Rasul-Nya. 
 
- Konsep
      Ketuhanan Islam adalah tauhid, monoteisme murni, ke Esaan Allah, 
esa dalam      Zat, esa dalam sifat , esa dalam perbutan dan seterusnya.
 
 
- Dasar-dasar      agama Islam bersifat fundamental dan mutlak, berlaku untuk seluruh umat      manusia di manpun dia berada. 
 
- Nilai-nilai
      terutama nilai-nilai etika (akhlak) dan estetika (keindahan) yang 
     ditentukan oleh Agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanu
 siaan.      
 
- Soal-soal
      alam (semesta) yang disebutkan dalam Agama Islam yang dahulu 
diterima      dengan keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan 
kebenarannya oleh      sains modern. 
 
- Bila
      petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama Islam 
dilaksanakan      dengan baik dan benar akan terbentuk insan kamil, 
manusia sempurna.
 
 
- Ruang lingkup ajarannya
 
 
- Din      berarti “agama” Al-Fath : 28
 
هُوَ
 ٱلَّذِىٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُ ۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُ
 ۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدً۬ا
Artinya :
Dia-lah
 yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
 dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.
 
 
 
 
 
 
- Din berarti “ibadah” surat Al-Mukminun : 14
 
ثُمَّ
 خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةً۬ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةً۬ 
فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَـٰمً۬ا فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَـٰمَ لَحۡمً۬ا 
ثُمَّ أَنشَأۡنَـٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحۡسَنُ 
ٱلۡخَـٰلِقِينَ
Artinya :
Kemudian
 air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami 
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang 
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian 
Kami jadikan dia makhluk yang [berbentuk] lain. Maka Maha Sucilah Allah,
 Pencipta Yang Paling Baik.
 
- Din berarti “kekuatan” surat Luqman 32
 
وَإِذَا
 غَشِيَہُم مَّوۡجٌ۬ كَٱلظُّلَلِ دَعَوُاْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ 
ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّٮٰهُمۡ إِلَى ٱلۡبَرِّ فَمِنۡهُم مُّقۡتَصِدٌ۬ۚ 
وَمَا يَجۡحَدُ بِـَٔايَـٰتِنَآ إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ۬ كَفُورٍ۬
 
Artinya :
Dan
 apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru 
Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya maka tatkala Allah 
menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap 
menempuh jalan yang lurus [2]. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat 
Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.
 
 
 
- Din berarti “pembalasan hari kiamat” surat as-syuara
 
AL-IMRAN 85  
وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَـٰمِ دِينً۬ا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ
 
Artinya :
Barangsiapa
 mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan 
diterima [agama itu] daripadanya, dan dia di akhirat termasuk 
orang-orang yang rugi.
 
AL-MAIDAH 3
حُرِّمَتۡ
 عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَيۡتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحۡمُ ٱلۡخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ 
لِغَيۡرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلۡمُنۡخَنِقَةُ وَٱلۡمَوۡقُوذَةُ 
وَٱلۡمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا 
ذَكَّيۡتُمۡ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسۡتَقۡسِمُواْ 
بِٱلۡأَزۡلَـٰمِۚ ذَٲلِكُمۡ فِسۡقٌۗ ٱلۡيَوۡمَ يَٮِٕسَ ٱلَّذِينَ 
كَفَرُواْ مِن دِينِكُمۡ فَلَا تَخۡشَوۡهُمۡ وَٱخۡشَوۡنِۚ ٱلۡيَوۡمَ 
أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِى وَرَضِيتُ 
لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَـٰمَ دِينً۬اۚ فَمَنِ ٱضۡطُرَّ فِى مَخۡمَصَةٍ غَيۡرَ 
مُتَجَانِفٍ۬ لِّإِثۡمٍ۬ۙ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬
 
Artinya :
Diharamkan
 bagimu [memakan] bangkai, darah[1], daging babi, [daging hewan] yang 
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang 
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang 
sempat kamu menyembelihnya[2], dan [diharamkan bagimu] yang disembelih 
untuk berhala. Dan [diharamkan juga] mengundi nasib dengan anak 
panah[3], [mengundi nasib dengan anak panah itu] adalah kefasikan. Pada 
hari ini [4] orang-orang kafir telah
 putus asa untuk [mengalahkan] agamamu, sebab itu janganlah kamu takut 
kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan 
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah 
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa[5] 
karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha 
Pengampun lagi Maha Penyayang.
 
   
AL-BAQARAH 102
وَلَوۡ أَنَّهُمۡ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَمَثُوبَةٌ۬ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ خَيۡرٌ۬ۖ لَّوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ
 
Sesungguhnya
 kalau mereka beriman dan bertakwa, [niscaya mereka akan mendapat 
pahala], dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, 
kalau mereka mengetahui.
AL-HAJJ 78 
وَجَـٰهِدُواْ
 فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦۚ هُوَ ٱجۡتَبَٮٰكُمۡ وَمَا جَعَلَ 
عَلَيۡكُمۡ فِى ٱلدِّينِ مِنۡ حَرَجٍ۬ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمۡ إِبۡرَٲهِيمَۚ
 هُوَ سَمَّٮٰكُمُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ مِن قَبۡلُ وَفِى هَـٰذَا لِيَكُونَ 
ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيۡكُمۡ وَتَكُونُواْ شُہَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِۚ 
فَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱعۡتَصِمُواْ بِٱللَّهِ
 هُوَ مَوۡلَٮٰكُمۡۖ فَنِعۡمَ ٱلۡمَوۡلَىٰ وَنِعۡمَ ٱلنَّصِيرُ
 
Artinya :
Dan
 berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. 
Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu 
dalam agama suatu kesempitan. [Ikutilah] agama orang tuamu Ibrahim. Dia 
[Allah] telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu [1] 
dan [begitu pula] dalam [Al Qur’an] ini, supaya Rasul itu menjadi saksi 
atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, 
maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada
 tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung 
dan sebaik-baik Penolong.
 
AL-BAQARAH 132
وَوَصَّىٰ
 بِہَآ إِبۡرَٲهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ 
ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
 
Artinya :
Dan
 Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
 Ya’qub. [Ibrahim berkata]: "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah 
memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk
 agama Islam"
YUSUF 101
رَبِّ
 قَدۡ ءَاتَيۡتَنِى مِنَ ٱلۡمُلۡكِ وَعَلَّمۡتَنِى مِن تَأۡوِيلِ 
ٱلۡأَحَادِيثِۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى 
ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِۖ تَوَفَّنِى مُسۡلِمً۬ا وَأَلۡحِقۡنِى 
بِٱلصَّـٰلِحِينَ
 
Artinya :
Ya
 Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian 
kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian takbir mimpi. [Ya 
Tuhan]. Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di 
akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan
 orang-orang yang saleh.
 
AN-NAML 29 – 31
قَالَتۡ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلۡمَلَؤُاْ إِنِّىٓ أُلۡقِىَ إِلَىَّ كِتَـٰبٌ۬ كَرِيمٌ (٢٩
إِنَّهُ ۥ مِن سُلَيۡمَـٰنَ وَإِنَّهُ ۥ بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ (٣٠
أَلَّا تَعۡلُواْ عَلَىَّ وَأۡتُونِى مُسۡلِمِينَ (٣١)
 
Artinya :
Berkata
 ia [Balqis]: "Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan 
kepadaku sebuah surat yang mulia. (29) Sesungguhnya surat itu, dari 
Sulaiman dan sesungguhnya [isi] nya: ’Dengan menyebut nama Allah Yang 
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (30) Bahwa janganlah kamu sekalian 
berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang 
berserah diri’". (31)
 
AL-IMRAN 52 
فَلَمَّآ
 أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنۡہُمُ ٱلۡكُفۡرَ قَالَ مَنۡ أَنصَارِىٓ إِلَى 
ٱللَّهِۖ قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ ءَامَنَّا 
بِٱللَّهِ وَٱشۡهَدۡ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ
 
Artinya :
Maka
 tatkala ’Isa mengetahui keingkaran mereka [Bani Israil] berkatalah dia:
 "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk [menegakkan 
agama] Allah?" Para hawariyyin [sahabat-sahabat setia] menjawab: 
"Kamilah penolong-penolong [agama] Allah. Kami beriman kepada Allah; dan
 saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah 
diri.